"Kita semua harus memiliki kesadaran yang tinggi, kebijaksanaan yang tinggi bahwa kita adalah bangsa yang religius, bangsa yang tidak bisa dipisahkan dari urusan keagamaan," kata Lukman kepada wartawan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018).
Menurut Lukman, masyarakat di Indonesia yang majemuk hampir tak bisa dipisahkan dari kegiatan keagamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Lukman menjelaskan rumah pribadi jangan sampai dijadikan tempat ibadah. Hal tersebut akan menimbulkan keresahan.
"Yang tidak boleh adalah menjadikan rumah kita menjadi tempat ibadah, karena antara rumah ibadah itu ada konsekuensi, ada ketentuan-ketentuan sendiri, karena itu akan didatangi banyak orang, akan mengganggu ketertiban umum, dan seterusnya dan seterusnya," bebernya.
Selain itu, Lukman meminta kewaspadaan dari masyarakat ditingkatkan setelah serentetan teror terhadap pemuka agama. Ia mendukung apabila rumah ibadah dipasang CCTV untuk meningkatkan keamanan.
"Saya pikir bagian yang baik, itu cara ikhtiar kita dalam rangka tadi itu, dalam meningkatkan kewaspadaan, keamanan kita bersama, pemasangan CCTV atau menambah penjaga satpam, dan sebagainya itu adalah ikhtiar untuk bagaimana kita semakin waspada," jelasnya.
(dkp/idh)