Gereja di Sleman Diserang, Fahri Hamzah: Jagalah Rumah Tuhan

Gereja di Sleman Diserang, Fahri Hamzah: Jagalah Rumah Tuhan

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 12 Feb 2018 09:38 WIB
Fahri Hamzah (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyesalkan penyerangan Gereja St Lidwina di Sleman kemarin. Dia mengingatkan bahwa rumah ibadah haruslah dijaga.

"Setiap kita mendengar ada rumah Ibadah yang diserang, dada kita selalu terus berdegup kencang. Entahlah, mungkin karena kita tahu bahwa yang diserang adalah rumah kita sendiri, tak peduli apapun agama dan keyakinan. #JagalahRumahTuhan," tulis Fahri lewat Twitter, Senin (12/2/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangkaian cuitan Fahri berikutnya tetap memuat tagar #JagalahRumahTuhan. Fahri menyamakan rumah ibadah dengan hati, yang harus dijaga karena bila terluka maka akan membuat dunia bergoncang.

"Sebagaimana hati, Rumah Ibadah adalah juga tempat iman dijaga; ditanam, disemai dan dipelihara hingga berbuah menjadi lentera dalam hidup, tempat bersinarnya kebaikan dan tempat kita saling menjaga batas pribadi, bahwa ada yang tak dapat di-lintas batas" ungkapnya.

Fahri mengutip 'bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Dia mengingatkan bahwa rumah ibadah tidak boleh disentuh senjata meskipun perang.

"Dalam perang pun, rumah ibadah adalah tempat yang tak boleh disentuh senjata. Orang yang memasukinya adalah yang tidak ingin lagi berperang dan bersedia memasuki jalur perdamaian maka ia juga tak boleh disentuh. Jika dalam perang pun demikian, Bagaimana lagi dalam damai?" paparnya.



Dia mendesak agar negara bertindak atas penyerangan ini. Apalagi, sebelum penyerangan di Gereja Lidwina, ada pula tindakan kekerasan terhadap beberapa tokoh agama lain.

"Serangan kepada Rumah Ibadah dan simbol-Simbolnya; Pastur, pendeta, Ustadz, ulama dan kyai adalah serangan kepada bangsa, kepada jantungnya dan kepada hatinya. Jika ia membuat gelisah maka ia wajar. Negara harus hadir di tengah dan membela tanpa beda," tulis Fahri.

"Simpatiku kepada yang terluka, langsung atau tidak langsung; Pastur, Ustadz, pendeta, kyai, Pedanda, Bhiksu dan semua yang merasa telah diganggu. Hadirlah di antara Ummat. Di antara bangsa. Di antara mereka yang akan menjadi pagar penjaga iman bangsa," tutupnya. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads