Mengaku Diteror, Pengurus PKS di Sukabumi Lapor Polisi

Mengaku Diteror, Pengurus PKS di Sukabumi Lapor Polisi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 12 Feb 2018 01:37 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom
Sukabumi - Pengurus PKS tingkat ranting di Sukabumi, Amal Jamaludin, mengaku mendapat sejumlah teror. Amal pun memutuskan melaporkan hal tersebut ke Polisi.

"Sudah tiga kali, dimulai sejak bulan Januari," kata Amal kepada detikcom saat membuat laporan di Mapolres Sukabumi Kota, Minggu (11/2/2018).

Amal merupakan Ketua Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Teror yang diterimanya mulai dari orang misterius yang mengetuk pintu rumahnya, menyalakan bel, hingga mematikan aliran listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amal yang juga salah satu tim sukses pasangan calon walikota Achmad Fahmi dan Andri Hamami ini semakin merasa terintimidasi ketika aksi teror mulai semakin liar.

"Pada Sabtu (10/2) ada aksi pelemparan ke rumah, kemudian perusakan baliho yang dipasang depan rumah. Ketika saya lihat sudah dalam keadaan rusak dan berada di jalan. Selain itu saya menemukan batu bata yang diduga dilempar orang tak dikenal itu ke rumah," tutur Amal.

"Saya merasa intimidasi mulai diarahkan ke keluarga saya di rumah, saya tidak ingin mencurigai seseorang karena tidak melihat langsung wajah pelaku teror. Saya juga tidak menyalahkan pasangan calon wali kota lain karena khawatir ada pihak yang mengadu domba atas dasar pilkada," bebernya.

Apa yang diceritakan Amal dibenarkan Andri Yules, advokat pasangan calon Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi-Andri Hamami. Menurutnya pengacara turun bukan semata ada pengrusakan baliho tapi juga ada ancaman yang membahayakan keselamatan pada keluarga Amal.

"Kami turun memberikan advokasi bukan karena semata mata ada pengrusakan baliho, akan tetapi hal ini sudah berulang kali khawatir keselamatan pribadi dan keluarganya,'' jelas Andri.

Andri memastikan jika polisi akan menindaklanjuti laporannya. Pelaporan ini kata dia dilakukan untuk menghindari adanya upaya mengadu domba dan provokasi calon tertentu untuk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan agar pilkada tidak berjalan kondusif.

Ditempat yang sama Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Budi Nuryanto mengatakan, polisi telah menerima laporan adanya pengrusakan baliho di daerah Karamat Gunung Puyuh. ''Pelaku masih dalam penyelidikan, kita sudah memintai keterangan saksi dan melakukan olah TKP,'' singkat Budi. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads