Mengamuknya Wabul Morowali Utara, Asrar Abdul Samad beredar dan viral di media sosial. Ia tampak menendang meja saat pelantikan pejabat eselon II pada hari Jumat (9/2) kemarin. Orang-orang di sekitar langsung membawa yang bersangkutan ke sebuah ruangan.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah mendapat informasi tersebut. Gubernur Sulteng Longki Djanggola diperintahkan turun tangan mengusut kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumarsono mengatakan, ada dua kemungkinan Asrar mengamuk. Yang jelas, ia mengamuk karena kekecewaan saat pelantikan pejabat.
![]() |
"Intinya terkait pelantikan. Ada dua kemungkinan, apa keinginan dia tak terakomodasikan, kedua bisa juga orang dia dipindahkan atau didemosi. Pokoknya terkait kekecewaan pelantikan jabatan," ucap Sumarsono.
Kemendagri akan memanggil Asrar untuk dimintai klarifikasi. Sumarsono menuturkan, Asrar sudah melanggar etika sebagai pimpinan daerah.
"Minggu depan wakil bupati kami panggil untuk kemudian dimintai klarifikasi ke Kemendagri karena termasuk pelanggaran etika dan norma dalam Pasal 67 UU Pemda 23/2014. Disebutkan setiap kepala daerah dan wakil kepala daerah harus menjaga etika dan norma untuk urusan pemerintahan daerah," paparnya.
Sebelumnya, di Sulteng juga terjadi peristiwa cekcok antara Bupati Tolitoli M Saleh Bantilan dan wakilnya, Abdul Rahman. Keduanya sudah dipanggil Kemendagri dan tak dijatuhkan sanksi. (dkp/dkp)