"Saya saat itu bercerita, presiden Ashraf Ghani, Indonesia itu memiliki 714 suku, memiliki 17 ribu pulau dan 1.100 lebih bahasa daerah, beliau saat itu betul-betul sangat terkejut dan kaget bahwa begitu majemuk, sangat beragamnya Indonesia, beda suku, beda agama, beda bahasa daerah. Padahal, di Afghanistan itu hanya ada 7 suku. Kemudian ada konflik 2 suku. Kemudian membesar menjadi perang karena ada Soviet ikut Amerika ikut dan sudah 40 tahun tidak selesai sampai sekarang," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).
Ia menyatakan Ashraf mengingatkan agar konflik antarkampung segera diselesaikan. Apalagi, konflik yang menyangkut masalah agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, jika konflik di masyarakat sudah membesar, maka sulit untuk menyelesaikannya. Ia juga menceritakan soal kondisi para pengungsi Rohingya yang merupakan korban konflik di Myanmar sangat mengenaskan.
"Karena kalau sudah menjadi konflik besar, penyelesaiannya sangat sulit sekali. Itu sangat saya ingat betul," ujar Jokowi.
"Di Bangladesh saya kunjungi Cox's Bazar, lokasi pengungsi Rohingya di Bangladesh. Kondisinya betul-betul sangat sangat-sangat memprihatinkan. Dan kita, Indonesia, adalah kepala negara pertama yang mengunjungi Cox's Bazar. Ini adalah komitmen kita untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia," ungkapnya. (haf/gbr)











































