Cerita Prabowo yang Sedih Ajudan Terbaiknya Tewas Tertembak Brimob

Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung insiden tertembaknya Fernando Aj Wowor, kadernya yang juga ajudan pribadinya. Dia mengaku sedih atas kejadian itu.

"Saya kehilangan ajudan saya yang terbaik, anak orang tak berada, tulang punggung keluarganya, ditembak tidak jelas," kata Prabowo di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018).

Baca juga: Wakapolri Sebut Briptu R Tembak Kader Gerindra untuk Bela Diri

Baca juga: Polri: Anggota Brimob yang Tembak Kader Gerindra Belum Bisa Bicara

Prabowo mengaku segera menemui ibu Fernando. Prabowo merasakan kesedihan atas berpulangnya Fernando.

"Besok saya ketemu ibunya, berangkat ke Minahasa karena dia anak buah saya. Karena itu, saya merasakan mungkin apa yang dirasakan orang-orang yang mengalami kejadian seperti itu," tutur Prabowo.

Baca juga: Polisi Belum Dapat Kronologi Utuh Briptu R Tembak Kader Gerindra

Menurut Prabowo, semua pihak harus tegar atas insiden Fernando dan Brimob berinisial R itu. Prabowo mengimbau agar kader Gerindra tetap mengabdi kepada bangsa dan membela yang benar.

"Kita harus kuat, tegar, percaya niat kita baik. Kita hanya ingin mengabdi, membela kebenaran. Kita ingin rakyat kita terhormat, kita ingin Indonesia maju sejahtera. Hanya itu, tidak banyak," ucap Prabowo.

Wakapolri Komjen Syafruddin menyebut oknum Brimob berinisial R menembak kader Gerindra, Fernando Aj Wowor lantaran hendak membela diri. Syafruddin mengatakan Briptu R sebelumnya dikeroyok.

Fernando tertembak pada Sabtu (20/1) dini hari di Bogor, Jawa Barat. Peristiwa ini diawali adanya salah paham kedua belah pihak saat memasuki area parkir di Jalan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Polisi menegaskan Briptu R akan diproses hukum. Namun polisi menegaskan insiden itu murni masalah pribadi. (gbr/tor)