"Diperkirakan kapal tersebut sempat menurunkan muatan narkoba seberat 1 ton di Australia, namun kapal tidak tertangkap oleh otoritas setempat," kata Direktur Prekursor dan Psikotropika BNN Brigjen Anjan P Putra kepada detikcom, Sabtu (10/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim kemudian menelusuri dan mendeteksi keberadaan kapal tersebut, namun kapal yang dicurigai tidak langsung masuk wilayah Indonesia, melainkan terus berlayar dari sekitar teluk Andaman menuju Australia di luar teritori laut Indonesia," tuturnya.
Saat itulah, diduga kapal tersebut men-dropkan sabu tersebut di Perth, Australia. Hingga pada Rabu (7/2) lalu, tim kembalimendeteksi keberadaan kapal yang sama masuk ke perairan Indonesia.
Tim kemudian melakukan penggeledahan dan di dalam kapal tersebut ditemukan 1,1 ton sabu. Ada 4 ABK WN Taiwan yang turut diamankan dari kapal tersebut.
Direktorat IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri juga rupanya telah mengintai kapal tersebut. Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan kapal tersebut telah di-TO (menjadi target operasi) sejak 6 bulan lalu.
Kapal tersebut sempat berganti identitas dengan 'Sun De Man'. Awalnya, diduga kapal tersebut hendak ke Indonesia melalui perairan Banyuwangi dan Bali. "Kapal ini diduga menurunkan 1,3 ton (sabu) ke Perth, Australia. Enggak jadi ke Banyuwangi dan Bali, akhirnya ketangkap sama TNI AL," tutur Eko. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini