Ketua KPK: Pers Harus Sadarkan Masyarakat soal Ancaman Korupsi

Ketua KPK: Pers Harus Sadarkan Masyarakat soal Ancaman Korupsi

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 09 Feb 2018 18:01 WIB
Ketua KPK: Pers Harus Sadarkan Masyarakat soal Ancaman Korupsi
Acara Sarasehan Pustaka Buku Serpihan Kisah Jurnalis Tiang Bendera di Gedung KPK (Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan pesan bagi media dalam Hari Pers Nasional 2018. Dia berharap media bisa menyadarkan masyarakat soal masalah korupsi di Indonesia.

"Pesan saya, Hari Pers, harus sadarkan rakyat bahwa masalah korupsi bisa mencerai beraikan kita. Bisa menjadikan bangsa varian di antara bangsa di dunia kalau tidak cepat memperbaiki sistem kita," ujar Agus saat acara Sarasehan Pustaka Buku Serpihan Kisah Jurnalis Tiang Bendera di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (9/2/2018).


"Saya rasakan hampir sebagian masyarakat Indonesia belum merasa korupsi sebagai ancaman. Itu gimana kita komunikasi kan itu karena sebetulnya kita dalami sedikit korupsi pasti menyumbangkan permasalahan, walaupun bukan satu-satunya penyebab," lanjut dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mencontohkan masalah korupsi dari kasus narkoba hingga pajak. Jika penerima pajak tidak mencapai target, maka ada masalah korupsi di sektor pajak.


"Contoh misalkan narkoba itu pasti ada korupsi besar di situ. Masalah pajak juga kalau tidak mencapai target menjadi masalah, meskipun bukan satu-satunya penyebab," jelas Agus.

Selain itu, Agus meminta media bisa menggemakan perbaikan UU Tipikor secara mendasar. Dia tidak berharap karakter bangsa bisa dinodai oleh perilaku korupsi.


"Saya juga sebetulnya ingin mengajak Anda untuk menggemakan UU Tipikor harus diperbaiki secara mendasar ke depan. Saya sering menyebutkan definisi korupsi masih sama dengan UU Tipikor, itu saya tidak berharap tepat karakter bangsa ini bisa dinodai," ucap Agus.

Acara ini dihadiri berbagai media. Agus menyampaikan tidak terbiasa tampil di hadapan kamera televisi. "Saya memang tampil di televisi sangat susah bagi saya. Maaf kalau sering mengecewakan Anda, saya baca sekilas diberi buku ini kata pengantar dari Nana," jelas dia. (fai/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads