"Sudah kami terima sampel dari Timor Leste sebanyak 18 bungkus. Nanti akan kita analisis sampai Senin atau Selasa," kata Kepala Laboratorium BNN, Kuswardani di Laboratorium BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, (9/2/2018)
Penyerahan sampel itu dilakukan oleh dari Polisi Nasional Timor Leste, Inspector Polisi Almerio Diaz didampingi perwakilian Polri di Timor Leste, Kombes Barata Indrayana kepada BNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan dokumen manifest perjalanan dari bahan tersebut memang tujuannya Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pangsa pasar untuk narkoba baik narkotika atau obat keras terbukti dengan 162 ton bahan baku yang akan masuk ini," kata Kombes Sulis.
![]() |
"Kami sudah dapatkan informasi, kami juga sudah mengembangkan penyelidikan ada salah satu PT yang bertindak sebagai pengimpor dan PT itu mempunyai cabang di Dili dan itu sedang didalami seberapa jauh dia mempunyai peran terhadap upaya memasukkan pengimpor bahan baku ini," ujar Sulis.
"Tapi BNN sudah tau persis PT nya itu apa, domisilinya dimana, sudah tau persis," tegas Sulis.
Sementara itu, inspector Polisi. Almerio Diaz menambahkan prekusor diduga bahan baku PCC itu diungkap pada 23 Januari 2018 di Pelabuhan Dili, Timor Leste. Prekusor itu dibawa dengan mengunakan truk kontainer kemudian diangkut dengan kapal.
"Barang dibawa di sembilan truk kontainer. Kebanyakan di karung-karung beras warna putih banyak sekali kurang lebih 162 ton," ungkap Almerio. (ibh/nvl)