Pakar tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, sependapat dengan BNPB. Menurutnya, Ciliwung harus segera dibenahi baik dengan cara dinormalisasi atau pun dinaturalisasi.
"Ini harus segera dibenahi, bicara soal normalisasi atau naturalisasi kan intinya ini harus ada warga direlokasi harus digeser. Ini yang harus dipikirkan dan harus dilakukan cepat," ucap Nirwono Yoga saat diwawancara detikcom, Jumat (9/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling mudah Pemprov harus bilang ke mereka, ini warga Jakarta mau bebas banjir apa enggak? Konsekuensinya warga relokasi. Tapi, konsep pemerintah harus disosialisasi, jangan tiba-tiba gusur, gunakan pendekatan-pendekatan. Siapkan hunian pengganti mereka," ujarnya.
Nirwono mengatakan, para warga bantaran harus dicarikan tempat hunian pengganti di lokasi yang tak jauh dari rumahnya saat ini. Menurutnya, hal itu bisa membuat warga dengan mudah mau direlokasi.
Dia mencontohkan, jika pemerintah melakukan relokasi warga Ciliwung di Jatinegara namun dipindah ke Marunda maka hal itu akan mengundang penolakan. Tetapi, jika dipindah ke Jatinegara maka warga kemungkinan besar akan menerimanya.
"Oleh karena itu 13 sungai di Jakarta harus dipetakan soal tanah negara yang dioptimalkan untuk Rusunawa. Jadi mereka jangan dipindah jauh dari tempat kerjanya. Inilah program yang dikerjakan," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, meminta istilah 'normalisasi' atau 'naturalisasi' terkait solusi banjir di Jakarta tidak dijadikan polemik. Baginya, saat ini yang terpenting sungai-sungai di Jakarta segera dikeruk dan dilebarkan. (rvk/gbr)











































