Gaya Menginap Presiden: Hotel Murah, Rumah Warga, dan Tenda

Gaya Menginap Presiden: Hotel Murah, Rumah Warga, dan Tenda

Sudrajat - detikNews
Kamis, 08 Feb 2018 13:10 WIB
Hotel murah tempat menginap Presiden Jokowi di Dharmasraya. (Foto: Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bermalam di hotel kelas melati bertarif Rp 400 ribu saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018). Hotel tiga lantai tersebut adalah milik warga asli Sumatera Barat bernama Burhanudin. Sejumlah media pun berlomba mengabarkan hal tersebut. Tentu untuk mengukuhkan citra kesederhaan Jokowi selama ini.

Tapi sejatinya Jokowi masih kalah prihatin oleh Soeharto. Di awal masa kepresidenannya, penguasa Orde Baru itu dikenal amat sederhana. Dia biasa makan menu apa saja, dan tidur arat menginap di mana saja setiap kali melakukan blusukan atau incognito ke daerah. "Pak Harto itu orang yang sangat bersahaja di periode awal masa kepresidenannya," kata mantan Gubernur Jawa Barat Solihin GP memberikan kesaksian saat berbincang dengan detik.com beberapa waktu lalu.

Saat kemalaman di Sukabumi, Solihin mencontohkan, Soeharto tidak menolak ketika ditawari tidur di sebuah restoran ikan mas. Begitu juga saat blusukan ke pedalaman Banten, sang jenderal tak keberatan tidur di rumah warga yang tak punya kamar mandi. "Cuma dia sempat tanya, 'Lihin, besok kita nongkrong di mana?'" kata Solihin diikuti tawa terbahak. Kata 'nongkrong' yang dimaksud Pak Harto adalah buang air besar keesokan harinya. "Ya kita sama-sama ke sungai saja, Pak," jawab Solihin kepada Pak Harto.

Jadi, kata Solihin, pagi-pagi sekali Soeharto sudah menyelempangkan handuk di pundak. Begitu juga Solihin. "Kami turun ke sungai untuk BAB (buang air besar), juga mandi. Presiden mana di Indonesia kayak gitu. Hebatlah...!" ucap Solihin seraya mangacungkan jempol.

Presiden SBY dan para menteri menginap di tenda saat di Sinabung, 2014Presiden SBY dan para menteri menginap di tenda saat di Sinabung, 2014 Foto: Abror Rizki - Presidensby

Aksi berbeda pernah diperlihatkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi presiden, 2004-2014. Dia tidak menginap di hotel supermurah seperti Jokowi, atau numpang tidur di rumah warga seperti Soeharto. Tapi SBY setidaknya pernah dilaporkan media menginap di tenda.

Hal itu antara lain dilakukannya saat menengok masyarakat Nabire yang menjadi kroban gempa. Lalu pada Mei 2006, saat 'menemani' para pengungsi korban letusan Merapi di Magelang, Jawa Tengah. Begitu pun saat melakukan kunjungan kerja ke Belu, Nusa Tenggara Timur, Februari 2011.

Ketika ditanya tentang kesannya sejak malam sebelumnya tidur di dalam tenda, apakah nyenyak? Presiden SBY menjawab dengan tegas, "Nyaman," ujarnya seperti ditulis J. Osdar dalam buku 'Sisi Lain Istana'.

Mungkin lantaran Presiden kerap tidur di tenda dalam situasi tertentu, pada September 2012, BNPB dilaporkan berinisiatif mengajukan anggaran miliaran rupiah untuk membeli tenda khusus. Isu ini menjadi polemik, dan SBY menjadi sasaran kritik para lawan politiknya.

"Lihat, nanti di-syuting (direkam) tenda saya apa benar (senilai) Rp 15 miliar," kata Presiden SBY kepada pers saat akan mengunjungi pengungsian korban Gunung Sinabung, Sumatera Utara, 23 Januari 2014.

(jat/jat)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads