.webp)
"Kita berbgai tugas, segmen mana yang efektif untuk Mas Emil, untuk saya, untuk Mba Arumi, bahkan saya berbagi seperti itu," ujar Khofifah kepada wartawan, Kamis (8/2/2018).
Soal pembagian tugas atau jadwal, Khofifah-Emil dan Arumi selalu berkomunikasi dengan intensif. Khofifah mengaku akan meminta tolong langsung kepada Arumi untuk datang melakukan sosialisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gandeng AHY, Emil Garap Pemilih Milenial |
"Kebetulan Jatim saya cukup tahu detil. Kalau sudah tumpuk program, misal banyak ada 5 titik, itu biasanya kita komunikasikan atau saya yang men-direct. Nanti ada divisi juga kan, misalnya divisi kiai santri. Harus bagi peran tugas dan sapaan," sebutnya.
Emil dan Arumi dinilai bisa mengambil hati dari kaum milenial. Hanya saja tidak semua pembagian tugas berdasarkan batas-batas usia.
"Mungkin efektif seperti itu tapi tidak semata-mata segmentasi usia. Mas Emil waktu 22 tahun itu sudah Phd. Ini kan bisa berkesesuaian dengan para akademisi," kata Khofifah.
Sosialisasi dibutuhkan mengingat ternyata baru sedikit warga Jatim yang tahu akan ada Pilgub di wilayahnya tahun ini. Survei internal dari pihak Khofifah-Emil, diketahui baru 30 persen warga Jatim yang tahu akan ada Pilgub.
"Jadi bisa juga memperkenalkan Mas Emil yang sekarang bupati Trenggalek, jadi cawagub. Prestasinya bagus tapi kan belum banyak ter-publish," ujar mantan Mensos ini.
"Maaf kalau kita mungkin kesannya tinggi hati tapi saya dan Mas Emil sudah memberikan bukti, bukan janji. Saya prestasi baik sebagai mensos. Maka bolehkan kita memperkenalkan diri," sambung Khofifah.
Seperti diketahui Khofifah-Emil merupakan satu dari dua pasangan calon di Pilgub Jatim. Keduanya diusung oleh Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem, PPP, dan PAN. (elz/van)
