Pantauan detikcom di lokasi, warga membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa banjir. Timbunan lumpur warna cokelat ketebalannya sekitar 20-30 cm. Warga juga mengumpulkan sampah yang terbawa arus banjir.
"Saya belum tahu bisa nempatin rumah lagi kapan soalnya ini lagi proses bersihin ya, susah karena lumpurnya banyak yang kering. Harus banyak air juga bersihinnya," kata salah satu warga RT 08/RW 07 Pejaten Timur, Sumarno (46).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi permukiman di Pejaten Timur, Jaksel, usai banjir, Rabu (7/2/2018) Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom |
Warga yang sudah tinggal selama 40 tahun di Pejaten Timur ini berharap petugas Damkar membantu menyemprot rumah warga menggunakan air agar warga mudah membersihkan rumahnya.
"Harapannya Damkar bantuin deh biar cepat-cepat bersih ya disemprot gitu pakai air. Ini kan lumpurnya tebal-tebal banget jadi sulit bersihinnya. Belum lagi kalau lumpur yang kering," kata Sumarno.
Kondisi permukiman di Pejaten Timur, Jaksel, usai banjir, Rabu (7/2/2018) Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom |
Hal senada disampaikan Siti Oni (61). Warga RT 16/RW 07 ini berharap petugas Damkar membantu menyemprot rumah warga menggunakan air yang disedot dari kali agar memudahkan warga membersihkan rumahnya.
"Pengennya ada yang bantuin semprot yaa Damkar disedotnya dari air kali kalau engga gitu bisa lama bersihinnya. Bisa lama juga saya ngungsi di sini," katanya.
(fdn/fdn)












































Kondisi permukiman di Pejaten Timur, Jaksel, usai banjir, Rabu (7/2/2018) Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom
Kondisi permukiman di Pejaten Timur, Jaksel, usai banjir, Rabu (7/2/2018) Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom