"Hanya bangsa yang mempunyai karakter dan jati diri yang kuat yang bisa maju," kata
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Selasa (6/2/2018).
Zulhasan, sapaan Zulkifli, berada di Trenggalek untuk melakukan sosialisasi Empat Pilar di depan ratusan anggota Muhammadiyah Trenggalek. Zulhasan mengaku kagum dengan Kabupaten Trenggalek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun termasuk kabupaten kecil di bagian selatan Jawa Timur, Zulhasan melihat potensi yang besar di Trenggalek.
"Potensi ini belum muncul karena belum dikelola maksimal," kata mantan menteri kehutanan era SBY ini.
Selain karakter, sebuah bangsa harus mempertahankan budaya lokalnya dalam menghadapi budaya global. "Kenali dan lestarikan budaya tradisional kita," pesan Zulhasan.
Hal ketiga yang menjadi faktor kemajuan bangsa adalah ilmu pengetahuan. "Kita kalah dari Singapura yang penduduknya tiga juta orang karena ilmu pengetahuan," katanya.
Ditambahkan, Muhammadiyah yang berkembang di Trenggalek memberi kontribusi pada disiplin dan karakter masyarakat. "Kalau mau belajar nilai kebangsaan belajarlah pada Muhammadiyah," katanya.
Sementara itu menurut Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, warga Muhammadiyah Trenggalek memberi kontribusi nyata bagi Trenggalek melalui semangat dan disiplinnya.
"Hari ini warga Muhammadiyah bisa hadir tiga ribu orang, tapi karena tempat terbatas yang hadir 500 ribu orang," kata calon gubernur Jatim ini.
Islam Maju dengan Ilmu
Selama di Jatim, Zulhasan juga berkunjung ke Pondok Pesantren Wali Barokah di Kediri. Zulhasan hadir untuk memberi kultum (kuliah tujuh menit) di depan ribuan santri setelah mengikuti shalat jamaah subuh.
Dalam kultum Zulhasan mengingatkan pentingnya para santri memperdalam ilmu agama sekaligus ilmu pengetahuan duniawi.
"Tanpa ilmu kita akan terus kalah dari negara lain yang lebih kecil seperti Singapura," kata Zulhasan.
![]() |
Setelah kultum, Zulhasan diajak meninjau perpustakaan pesantren yang mempunyai puluhan ribu kitab referensi. "Saya yakin nanti pusat kajian Islam akan bergeser ke Indonesia karena kita kaya khazanah pemikiran Islam," ujarnya.
Pesantren Wali Barokah mempunyai 3.500 santri dari seluruh Indonesia dan dari beberapa negara internasional seperti ASEAN, Jepang, Prancis, dan Kongo.
Setelah acara Zulhasan sempat bertemu beberapa santri asal Lampung. "Senang bisa bertemu teman-teman seperantauan," ujar Zulhasan yang lahir di Lampung ini. (ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini