"Karena rutenya terlalu pendek mungkin nanti akan thresholds daripada dan ada minimum yang harus dipertimbangkan," kata Sandiaga di di Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (6/2/2018).
Program OK Otrip memiliki target perjalanan 190 kilometer dalam satu hari perjalanan. Sementara jalur rute angkot di Tanah Abang kurang dari target tersebut. Maka, Pemprov DKI juga masih mengkaji hitungan tarif per kilometer yang tepat untuk para sopir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, Pemprov DKI sempat menyodorkan tarif rupiah per kilometer sebesar Rp 3.459,36 per kilometer. Namun angka itu masih belum final dan masih menunggu kesepakatan para sopir sekaligus pengusaha angkutan.
"Dari segi rupiah per kilometer mereka sepertinya nggak ada masalah, tetapi yang mereka ingin pastikan adalah OK Otrip itu apa saja yang di-cover? Sopirnya berapa sih? BPJSnya tercover nggak dari segi asuransi dan kesehatannya," ujarnya.
Dalam kesepakatan antara Pemprov DKI dengan sopir angkot Jumat (2/2) lalu, Sandiaga menawarkan para sopir angkot ikut program OK Otrip. Para sopir nanti mendapat asuransi hingga gaji ke-13. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini