Para sopir angkot dari berbagai trayek seperti Cilegon-Anyer, Merak-Cilegon, dan Cilegon-PCI itu mogok beroperasi penuh. Aksi itu dilakukan karena keberadaan angkutan online khususnya taksi online dinilai telah mengurangi pendapatan mereka.
"Tuntutannya taksi online setop, jangan ada lagi, karena kalau emang mau diadakan taksi online tuntutan sopir angkot harus pelatnya kuning, harus izin dulu sesuai seperti angkot ada KIR ada trayek," kata salah seorang sopir angkot jurusan Cilegon-Anyer, Adi Pranata (29) kepada detikcom, Selasa (6/2/2018).
![]() |
Selain menuntut persamana hak dengan tidak mengistimewakan angkutan online, para sopir angkot juga meminta agar tarif angkutan angkutan daring itu dikondisikan. Sopir angkot merasa dirugikan dengan adanya taksi online yang memberikan tarif 1-10 orang sekali angkut membayar dengan tarif yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pantauan di lapangan, di jalur Merak-Cilegon tidak ada angkot yang beroperasi sejak pagi. Mereka yang hendak ke arah kota terpaksa memesan ojek online untuk bisa sampai di tempat tujuan. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini