"Kekuatan personel 70 orang dilengkapi dengan peralatan penyelamatan di air, seperti perahu karet beserta perlengkapannya," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo dalam keterangan pers dari Kabag Humas Basarnas Marsudi, Senin (5/2/2018).
![]() |
Sebanyak 70 personel itu dibagi menjadi tujuh tim, masing-masing tim disebar di tujuh titik, yakni wilayah Kalibata, Rawajati, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri, Balekambang, dan Cawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, tim menemui kendala saat mengevakuasi warga. Soalnya, banyak warga yang tinggal di gang sempit. Lokasi itu tak bisa dimasuki perahu karet. Ada lima warga yang terjebak.
![]() |
"Lima orang warga yang terjebak banjir di rumahnya terpaksa dievakuasi menggunakan peralatan seadanya tanpa perahu karet. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut tidak dapat dilewati perahu karet. Penerangan yang minim juga mengharuskan tim lebih berhati-hati saat melakukan evakuasi," kata Marsudi.
Di Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, dan Kalibata, Jakarta Selatan, Basarnas juga memantau permukaan air yang terus naik. Ada sekitar 66 keluarga yang terdampak banjir. "Namun belum ada permintaan evakuasi dari warga. Mereka memilih bertahan di lantai dua rumah masing-masing," kata Marsudi.
Dari hasil laporan, masih banyak warga yang belum mau dievakuasi, tetapi tim tetap bersiaga di lokasi-lokasi banjir, mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
"Kebanyakan warga belum mau dievakuasi, tetapi tadi kami sempat mengungsikan beberapa warga di Balekambang karena hujan dan debit air terus meninggi. Basarnas bersama tim SAR gabungan saat ini masih terus standby di lokasi mengantisipasi segala kemungkinan sampai situasi benar-benar aman. Termasuk kami memonitor Bendung Katulampa dan wilayah Bogor," kata Bambang Suryo. (dnu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini