"Intinya kami berbincang-bincang mulai dari kuliner sampai persoalan ancaman kebangsaan. Tapi kuliner pun sendiri yang dilakukan Mas Hasto dan teman-teman PDIP untuk mengampanyekan kuliner nusantara, kami melihatnya mempunyai sebuah tujuan mulia yaitu menguatkan kembali identitas Indonesia tentang budaya-budaya tradisi lokal," kata Yenny di kantor The Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah No 8 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Yenny mengatakan Ia dan Hasto juga membahas masalah kebangsaan seperti ancaman-ancaman terhadap ideologi Pancasila dan UUD 1945. Keduanya akan bekerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mereka juga membahas persoalan terkini yakni gizi buruk ibu-ibu di Asmat, Papua. Yenny menilai perlu ada program khusus yang memperhatikan kesehatan ibu-ibu hamil.
"Jadi kami juga mendorong agar PDIP mengaktifkan kembali program-program yang menyasar khusus untuk ibu-ibu hamil misalnya, dulu pernah punya programnya. Saya sendiri memberikan sumbang saran yaitu soal pentingnya lagi menggalakkan soal ASI ke kalangan ibu-ibu," ujarnya.
Sementara itu, Hasto mengatakan permasalahan bangsa harus diselesaikan dengan kerja sama. Hasti ingin ada kerja sama antara The Wahid Institue dengan Megawati Institute.
"Kami ada juga Megawati Institute, dengan melihat kedekatan antara Gus Dur dan Ibu Mega maka kerja sama dua Institute itu bisa dijalankan untuk betul-betul mempromosikan seluruh nilai-nilai kedamaian yang hidup dengan tradisi kita yang baik," kata Hasto.
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini