"Selama dalam pengasuhan tersangka LS (Linda Susanti), korban sering dicubit, dipukul menggunakan kayu bahkan disiram air panas sehingga mengalami luka-luka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Sementara itu, Kanit V Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya Kompol James Hutajulu mengatakan, pihaknya masih mendalami motif tersangka Linda melakukan kekerasan terhadap B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak usia 3 bulan, B diasuh oleh nenek dan bibinya di Kuningan, Jawa Barat, sementara ibunya, Saptinah (41) pergi untuk bekerja di luar kota. Sekitar September 2016, Saptinah mendengar kabar bahwa B tidak diurus oleh nenek dan bibinya.
"Kemudian, dia menghubungi MR (Maryam) untuk mengambil si korban B, untuk diserahkan kepada LS (Linda)," tutur James.
Namun rupanya, selama satu tahun tujuh bulan dalam pengasuhan Linda, B tidak diperlakukan dengan baik. B kerap mendapatkan kekerasan dari Linda.
"Kalau keterangan tersangka dan hasil interview saksi-saksi dan hasil visum korban, dia melakukan (kekerasan)--karena ada beberapa luka lebam dan sebagainya--dia melakukan kekerasan seperti dicubit, dipukul gagang sapu sampai menyiram air panas juga dari dispenser," papar James.
Kekerasan itu diketahui oleh tetangga Linda di Cilengsi, Bogor. Para tetangga sempat melaporkan Linda ke pihak RT dan Linda saat itu berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
(mei/fdn)











































