"Saya percaya Pemprov DKI tidak semena-mena mengembalikan soal becak di Jakarta, sementara banyak yang tak mengerti ada rencana apa atau motivasi pandangan ke depan di balik isu kontroversial ini. Maka kami harap Pak Wagub, ada apa di balik kontrovesial munculnya becak di DKI?" tanya Laurance, seorang dosen yang juga anggota INTI di Central Restaurant, Petojo, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2018).
Sandi kemudian menjawab pertanyaan Laurance. Dia menjelaskan bahwa dioperasikannya becak di DKI tidak memiliki rencana atau motivasi apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang ingin kita pecahkan. Kita beri pelatihan. Kita nggak mau menghidupkan becak lagi. Itu kan tidak manusiawi. Tapi ternyata kalau diberikan pelatihan mereka bisa," sambungnya.
Sandiaga kemudian menjelaskan sudah ada beberapa pengusaha yang ingin membantu mengembangkan moda transportasi ramah lingkungan. Nantinya tukang becak juga akan diberikan pelatihan agar naik kelas.
"Karena isu ini diangkat ada 5-6 pengusaha menawarkan, karena becak listrik. Teman-teman yang ikut pelatihan dari penarik becak bisa naik kelas. Mereka digaji dan jadi alat pariwisata DKI," papar Sandi.
Sandi juga menjelaskan adanya becak di beberapa kawasan karena ada pelanggan yang membutuhkan. Maka dari itu Sandi juga berharap para pengguna becak bisa naik kelas melalui program OK-Otrip.
"Kita juga minta pelanggannya naik kelas, tapi kita bikin angkutan ramah lingkungan lewat OK-Otrip," paparnya. (idn/jor)