"Di media disebutkan ada tiga gubernur yang korupsi, itu tidak benar karena ada partai pengusung lainya, dan yang di bengkulu juga dari partai lain. Dan saya tidak pernah mengatakan gaji gubernur itu kecil, makanya korupsi. Kan gak boleh bilang seperti itu, karena itu berbahaya," kata Ketua Umum Patai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) Kalimantan Utara di Kota Tarakan, Minggu (4/2/2018).
Zulkifli dalam kesempatan itu menyoal soal biaya pilitik yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, biaya politik tinggi dikarenakan berbagai aktivitas membutuhkan anggaran. Seperti pasang bendera, pasang iklan, bayar saksi, bayar seragam, ketemu rakyat dan macam-macam biaya lainya yang pada akhirnya dana politik menjadi mahal.
"Kita tidak kasih makan. tidak ada yang datang. Ini misalnya. Inilah kenapa Undang-undang yang ada sering dilanggar, karena sistemnya yang harus disempurnakan," ucapnya tanpa menyebutkan UU yang dimaksud.
Disinggung mengenai uang mahar, Zulkifli secara tegas mengatakan di dalam PAN tidak ada istilah uang mahar. Tetapi jika biaya politik dirinya mengiyakan, misalnya ada 6 pertemuan dengan kader akan menghabiskan Rp 3 miliar. Itu biasanya hasil sumbangan dari DPR, DPRD, wali kota, bupati, dan calon kepala daerah.
"Bukan mahar, tapi uang politik. Masak nggak dikasih transport yang datang? Ini biaya juga. Saya tidak setuju kalau dibilang uang mahar. Kalau suap ya harus dibilang suap, dan kita tidak melakukan itu karena itu menciderai Islam," ungkapnya.
(asp/asp)











































