Jakarta - Presiden SBY melakukan kunjungan kerja ke Filipina Senin (20/6/2005) hingga Rabu, 22 Juni. Agenda pertemuan penting selama di Filipina antara lain membahas pembebasan seorang WNI yang hingga kini masih disandera di Filipina, Ahmad Resmiyadi.SBY bertolak dari terminal komersial Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, pukul 11.00 WIB. Turut bersamanya adalah Menko Polhukam Widodo AS, Menlu Hassan Wirajuda, Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, Seskab Sudi Silalahi, Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Ketua DPD Irman Gusman.Pada Senin malam nanti, agenda SBY adalah temu wicara dengan WNI yang berada di Filipina, bertempat di KBRI. Pada Selasa (21/6/2005), SBY baru melakukan pertemuan dengan para pejabat Filipina. Misalnya, pada pukul 11.00 waktu setempat, SBY bertamu ke Senat Filipina.Lalu dilanjutkan pertemuan dengan kalangan bisnis dan industri untuk meningkatkan relasi bilateral kedua negara. Lantas disusul pertemuan dengan Panglima Komando Wilayah Selatan Filipina. Nah, dalam pertemuan inilah SBY membahas pembebasan Ahmad Resmiadi.Pada pukul 15.30 waktu setempat, Presiden dan rombongan akan melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Arroyo di Istana Malacanang. Agenda utamanya adalah penandatanganan MoU peningkatan kerjasama tentang pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional.Kerjasama itu akan melibatkan pihak imigrasi, kepolisian, dan intelijen kedua negara. Pada Rabu (22/6/2005), Presiden meninggalkan Filipina dan langsung menuju Pontianak, Kalimantan Barat. Di sini, SBY meninjau pelaksanaan pemberantasan
illegal logging.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini