Ketua BEM Kartu Kuning Jokowi, UI: Itu Mencoreng Muka Kita Sendiri

Ketua BEM Kartu Kuning Jokowi, UI: Itu Mencoreng Muka Kita Sendiri

Sylke Febrina Laucereno - detikNews
Sabtu, 03 Feb 2018 16:22 WIB
Presiden Jokowi dapat kartu kuning dari Ketua BEM UI (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Depok - Pihak Universitas Indonesia (UI) menyesalkan aksi kartu kuning yang diacungkan Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo. UI berharap kejadian tersebut tak diulangi.

"Kami menyesalkan itu nggak bagus. Kami sampaikan ke mereka juga kalau tindakan itu tidak bagus dan tidak kita dukung hal seperti itu," ujar Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi di Balairung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2018).


Arman mengatakan, UI mempersilakan mahasiswanya untuk bersikap kritis. Asalkan, kata Arman, kritis tersebut pada tempat dan waktunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kritis, oke saya berikan peluang. Oke kalau anda nggak kritis bukan mahasiswa juga perlu dikritisi. Tapi cara kita orang timur kalau kritis ada tempatnya juga di forum yang lagi apa namanya cukup formal dan itu undangan dan lambang negara terus kita lakukan seperti itu. Jadi kalau kritis silakan, tapi tempatnya harus dilihat," ucap Arman.


Arman mengatakan, sebenarnya Zaadit sudah diizinkan protokoler kepresidenan untuk menyerahkan hasil kajian kepada Jokowi. Sayangnya, kata Arman, si mahasiswa tak sabaran.


"Harapan saya kejadian seperti ini jangan diulang lagi, ini ibaratnya mencoreng muka kita sendiri, nggak bagus. Sebenarnya sudah dengan protokol presiden bisa atau nggak anak-anak ini bertemu dengan presiden untuk menyerahkan hasil kajian, biasanya last minute kan ya, ternyata boleh," ucap Arman.

Aksi 'kartu kuning' ini dilakukan setelah Jokowi menyampaikan orasi ilmiahnya pada acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung, Depok, Jabar, Jumat (2/2). Zaadit langsung dihalau Paspampres yang berada di lokasi. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads