"Sejak nenek moyang kita kan tidak ada yang banci. Lihat saja, tidak ada pahlawan kita yang berperang melawan penjajah yang banci. Mereka perkasa semuanya," kata Untung kepada detikcom, Jumat (2/2/2018).
Untung melihat mereka (banci) terperangkap dalam tingkah laku kebanciannya. Mereka bingung cara menghilangkan perilakunya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas fenomena itu, ia mencoba mencari para banci di dua kecamatan di Aceh Utara, yakni Lhoksukon dan Tanah Jambo Aye. Dia membawa mereka (banci) ke polres untuk dilakukan pembinaan agar menjadi laki-laki sejati sesuai dengan hakikatnya.
"Mereka itu adik-adik saya juga. Saudara-saudara kita semuanya. Untuk itulah saya berniat mengubah perilaku mereka ke arah lebih baik lagi. Kita tidak menyiksa dan juga tidak kucilkan dengan berbuat semena-mena. Tidak betul demikian, namun hal ini disikapi tidak baik oleh orang-orang di luar Aceh," tambah Untung.
Untung bersyukur, apa yang telah dilakukannya itu mendapat dukungan baik dari masyarakat Aceh. Sebab, tindakannya itu sudah disetujui para ulama.
Diberitakan sebelumnya, penangkapan waria ini dilakukan personel Polres Aceh Utara dan polisi Syariah Aceh Utara pada Sabtu (27/1) malam. Ada 12 waria yang diciduk saat berada di salon di dua kecamatan di sana. Setelah dibekuk, mereka dibawa ke Polres dan dibina. Waria itu dipotong rambutnya dan diberi pakaian pria. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini