Ketua BEM UI Jelaskan soal Aksi 'Kartu Kuning' untuk Jokowi

Ketua BEM UI Jelaskan soal Aksi 'Kartu Kuning' untuk Jokowi

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 02 Feb 2018 15:51 WIB
Ketua BEM UI 2018 Zaadit Taqwa menggelar jumpa pers Foto: Yulida/detikcom
Jakarta - Ketua BEM UI 2018 Zaadit Taqwa menggelar jumpa pers. Dia menjelaskan soal aksinya mengacungkan 'kartu kuning' kepada Jokowi di acara Dies Natalis ke-68 UI.

"Di dalam Balairung sendiri, yang saya lakukan saat itu adalah meniup pluit kemudian mengacungkan kartu kuning," kata Zaadit di Pusgiwa Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).

Menurut dia, selain aksinya memberi 'kartu kuning' ke Jokowi, BEM UI juga menggelar aksi damai #KartuKuningJokowi di Stasiun UI. Mereka berharap kritik mereka bisa sampai ke Jokowi lewat aksi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Zaadit mengatakan, 'kartu kuning' itu adalah peringatan kepada Jokowi, bahwa masih banyak tugas-tugas Jokowi yang belum selesai dan harus dikerjakan.

"Kalau di pertandingan sepakbola, kartu kuning itu sebagai peringatan untuk pemain untuk lebih berhati-hati menjaga dirinya, begitu juga dengan Pak Jokowi, ini menjadi peringatan untuk berhati-hati bahwa mahasiswa tidak tinggal diam," ujarnya.

Zaadit menjelaskan, ada 3 hal yang menjadi sorotan BEM UI. Pertama adalah soal kasus gizi buruk di Asmat, Papua, yang sudah menelan banyak korban jiwa.

"Pertama terkait kasus gizi buruk di asmat, seperti kita ketahui sampai hari ini sudah ada 72 orang korban meninggal di kasus luar biasa tersebut," jelasnya.


Zaadit juga mengkritisi soal wacana pengangkatan penjabat gubernur dari kalangan Polri aktif. Selain itu, BEM UI juga menolak draf Permendikti tentang organisasi mahasiswa yang dinilai akan mengekang dan membatasi pergerakan mahasiswa.

Zaadit memberi Jokowi 'kartu kuning' ke Jokowi di acara Dies Natalis ke-68 UI. Aksinya itu kemudian dihalau Paspampres. Pihak Istana sendiri mengatakan, Jokowi tidak tersinggung dengan kejadian tersebut. (hri/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads