Sidukun mengintegrasikan tiga instansi yaitu BPJS, Dukcapil dan Rumah Sakit yang akan memudahkan pendataan dan pemberian jaminan kesehatan bagi anak yang baru lahir. Anies sempat bercerita pengalamannya saat istrinya melahirkan Mutiara Baswedan di Illinois, Amerika Serikat.
"Saya pernah mengalami, di Ilinois, saya di sana dengan istri saya. Begitu lahir, dokter pegang gunting tali pusar. Tahu-tahu gunting diputar diserahkan ke saya. Ini mensimbolkan bayi jadi tanggungjawab saya bukan ibunya," kata Anies dalam peluncuran Sidukun di RS Budi Kemuliaan, Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dua hari kemudian pulang, saya pulang dengan seluruh dokumen dan membayangkan mudah-mudahan di Indonesia bisa seperti itu dan alhamdulillah hal-hal di atas bisa dibuktikan sekarang di Jakarta," jelas Anies.
Anies mengatakan saat ini ada 10 rumah sakit yang menerapkan sistem Sidukun. Dia menargetkan akan sistem tersebut akan bisa segera diterapkan 100 persen di seluruh rumah sakit.
"Kami merasa bersyukur hari ini ada 10 rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan pendekatan ini. Kami harus 100 persen. Di Ibu Kota, tidak boleh tertinggal. Yang mau pakai ojek bisa dapat, yang mau naik becak juga bisa kan lagi ramai," ujar Anies seraya tertawa.
Kepala Dukcapil DKI Edison Sianturi mengatakan anak yang baru lahir akan mendapatkan enam dokumen. Dokumen tersebut adalah surat keterangan kelahiran dokter, nomor induk kependudukan, kartu keluarga, akta kelahiran, kartu identitas anak, nomor ID peserta BPJS.
"Dinas kependudukan terus melakukan integrasi data. Kami berharap big data bersama ini dapat terus terintegrasi dengan instansi terkai," jelasnya.
Edison mengatakan Sidukun akan diterpakan di semua RSUD tipe D dan rumah sakit swasta serta Rumah Sakit Pusat Fatmawati. Dia mengatakan fasilitas tersebut dengan gratis bagi seluruh warga Jakarta.
"Ini gratis semua," sebutnya. (fdu/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini