"Tidak ada pengundulan rambut. Gundul itu kan artinya dibotakin dan mereka tidak dibotakin. Kami pangkas ada biar layaknya laki-laki yang tampak rapi dan bagus," kata Untung Sangaji ditemui detikcom, Kamis (1/2/2018).
Baca juga: Soal Waria di Aceh Digunduli, Ketua MPR: Tak Hormati Kemanusiaan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu hanya operasi biasa. Kita cari dan lakukan pembinaan dan Alhamdulillah mereka bisa baik dan tampak macho," sebut Untung.
Menurutnya tidak ada perlakuan dan tindakan yang tak menghormati hak-hak kemanusiaan. Pria-pria itu kita latih ketegasannya, suaranya, langkah berjalannya, serta gayanya.
Baca juga: Sanksi Potong Rambut untuk Waria Dinilai Tidak Tepat dan Kejam
"Salah besar kalau ada yang menyebut kita perlakukan itu tidak manusiawi. Cuma dalam membina mereka kan harus tegas kitanya. Kan tidak mungkin dengan metode gemulai. Kita kerasin sedikit biar mereka berubah. Mereka pun bisa jadi baik seperti laki-laki seutuhnya," tambah Untung Sangaji.
Setelah dibina, mereka juga diberikan baju pria berkerah oleh Untung Sangaji. Mereka pun menerima dan memakainya.
"Intinya kita tidak memusuhi mereka. Kita tidak suka hanya perilakunya dan kita pun mencari mereka untuk dibina. Tidak ada tujuan lainnya seperti yang disebutkan di luar selama ini," pungkas Untung.
Sebelumnya, penangkapan waria ini dilakukan personel Polres Aceh Utara dan polisi Syariah Aceh Utara pada Sabtu (27/1) malam. Ada 12 waria yang diciduk saat berada di salon di dua kecamatan di sana. Setelah dibekuk, mereka dibawa ke Polres dan dibina.
(dnu/dnu)