Sejarawan lulusan Universitas Indonesia, JJ Rizal, menceritakan nama 'Buncit' berasal dari nama orang Tionghoa yang hidup di masa silam, yakni Koh Bun Tjit.
"Itu folklor Betawi tentang toponimnya Warung Buncit," kata Rizal kepada detikcom, Kamis (1/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malah keren. Karena orang Betawi sebagai komunitas yang identik dengan Islam justru memilih nama kampung mereka dan jalan terbesar kampung mereka dari nama seorang Tionghoa," kata Rizal.
Rizal lega karena Gubernur Anies tak jadi mengubah nama jalan itu menjadi Jalan Jenderal AH Nasution. Bahkan Anies akan mengubah keputusan gubernur yang mengatur soal pedoman nama jalan (Keputusan Gubernur Nomor 28 Tahun 1999) supaya bisa lebih melibatkan pertimbangan sejarawan, ahli tata kota, dan budayawan. Terlepas dari itu, AH Nasution memang merupakan pahlawan yang pantas dihormati.
"Alangkah baiknya jika Pak Anies mencarikan tempat lain yang tidak menyimpan memori kolektif warga Jakarta, sehingga dengan begitu bisa memberi dampak baik bagi warga jakarta," kata Rizal. Menurutnya, penamaan tempat merupakan salah satu wujud identitas warga, dalam hal ini warga Betawi.
Baca juga: Sejarawan Tolak Jalan Buncit Diganti Jenderal AH Nasution
Menurut buku karya P Nas berjudul 'Jakarta-Batavia: Socio-Cultural Essays', sebenarnya ada penafsiran lain soal asal-usul nama Warung Buncit. Dia menuliskan nama itu berasal dari makna 'warung yang letaknya terjauh'. Namun dia juga membuka kemungkinan bahwa nama 'Warung Buncit' berasal dari orang Cina bernama Bun Cit.
Zaenudin HM dalam bukunya, '212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe', menjelaskan bahwa warung Bun Tjit itu terletak di kampung Pulo Kalibata, letaknya di dekat Jalan Duren Tiga yang sekarang. Orang-orang menyebut jalan di sini sebagai Warung Buncit karena warung itu semakin ramai dari waktu ke waktu.
Baca juga: Jl Buncit Raya Diminta Ganti Jadi Jend Nasution, Walkot Lapor Anies
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi sebelumnya menjelaskan Jalan Buncit Raya membentang dari persimpangan Jalan TB Simatupang sampai perempatan underpass Mampang Prapatan, yang kini sedang dalam pembangunan.
Usul ini berawal dari permintaan Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas). Mereka menyampaikan ke Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi agar nama Jalan Buncit Raya menjadi Jalan Jenderal Besar AH Nasution.
Baca juga: Anies Belum Setuju Jl Warung Buncit Diganti Jend Nasution
Spanduk-spanduk sosialisasi kemudian dipasang. Isinya tentang 'Pemberitahuan Perubahan Nama Jalan'. Namun akhirnya Anies menyatakan belum setuju soal rencana perubahan nama jalan ini. (dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini