Ribuan Muslim Alor Unjuk Rasa Tolak Pelecehan Alquran

Ribuan Muslim Alor Unjuk Rasa Tolak Pelecehan Alquran

- detikNews
Minggu, 19 Jun 2005 00:26 WIB
Alor - Dugaan pelecehan Alquran terjadi di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, ribuan umat Muslim Alor melakukan aksi unjuk rasa menuntut penyelesaian kasus ini.Mereka menuntut pemerintah setempat menarik peredaran buku statistik berjudul Penduduk Kabupaten Alor 2003 dan memusnahkannya. Pasalnya, pada sampul depan buku yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Alor tersebut, terdapat gambar manusia yang sedang berdiri di atas Alquran.Aksi yang dilakukan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi, Sabtu (18/6/2005) itu berlangsung damai, meski dikawal ketat pihak kepolisian. Massa mendesak polisi meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terkait penerbitan buku itu.Mereka menilai penerbitan buku itu sebagai perbuatan yang terkutuk. Massa juga menuntut agar kepala BPS Alor berinisial Ir CMAM segera ditahan, karena dianggap sebagai pihak yang paling berperan dalam kasus ini.Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Abdul Kadir Makarim yang dihubungi di Kupang mengatakan, pihaknya belum melihat langsung sampul buku itu. MUI Alor baru sebatas memberikan laporan lisan melalui telepon, kepadanya."Dari laporan itu, benar ada indikasi pelecehan kitab suci. Saya sudah minta buku itu dibawa ke Kupang, paling lambat Minggu besok untuk diteliti secara cermat. Selanjutnya baru bisa dipastikan apakah benar ada pelecehan simbol-simbol agama," katanya.Makarim juga meminta oknum BPS yang mendesain sampul depan buku itu agar segera ditindak. "Apa maksud adanya gambar seorang pria yang sedang menari-nari di atas Alquran, pasti ada filosofinya. Pemerintah harus bertanggungjawab," tegasnya.Ia juga menyesalkan sikap pejabat Kabupaten Alor yang tidak mengindahkan sikap saling menghormati antar umat beragama. Meski demikian, Makarim mengingatkan umat Muslim Alor tidak bersikap berlebihan dalam menanggapi persoalan ini."Apabila benar ada pelecehan, maka pejabat tersebut telah berperilaku barbar dan tidak senang akan kedamaian dan persaudaraan yang rukun. Tapi saya harap persoalan ini diserahkan sepenuhnya pada aparat keamanan," kata Makarim.Menanggapi demo ribuan umat Muslim ini, Muspida Alor langsung menggelar rapat khusus yang dihadiri seluruh anggota Muspida, pejabat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat. Salah satu keputusannya, yakni meminta kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.Sementara itu, Kapolres Alor Kombes Pol Murzadi mengatakan, pihaknya akan segera mengambil tindakan. Namun, sejauh ini belum ada oknum pejabat yang dimintai keterangan terkait kasus pelecehan Alquran ini.Tapi ia membenarkan adanya gelombang unjuk rasa sejak Jumat (17/6/2005) kemarin. "Kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini. Mungkin dalam waktu satu atau dua hari lagi, polisi akan meminta keterangan pihak terkait," ujarnya. (fab/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads