"Masih ada sebagian masyarakat yang mengaitkan fenomena alam ini sebagai kejadian gaib, sehingga melakukan ritual-ritual yang dilarang oleh agama. Padahal tidak seperti itu. Lebih baik melaksanakan salat gerhana, seperti surat edaran dari Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama yang ditujukan ke Kanwil, dan Kemenag Kabupaten/Kota," kata Kepala Kantor Wilawah Kemenag Tarakan, Shaberah, Selasa (30/01/2018).
Waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat gerhana adalah usai salat Isya, dengan gerakan hampir mirip dengan salat pada umumnya. Salat gerhana terdiri dari dua rakaat tetapi membaca Alftihah sebanyak 4 kali, dan surat-surat 4 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dikatakan, Shaberah bahwa sholat gerhana sama seperti sholat Idul Fitri karena usai sholat dua rakaat dilanjutkan dengan khotbah yang intinya nasihat-nasihat untuk mengingat Allah.
"Ceramah agama juga bisa diisi dengan kisah keteladanan rosul yang mencontohkan salat gerhana, sekali lagi jangan dikaitkan dengan tahayul karena ini akan menyimpang dari agama," tegasnya.
Besok sekitar 4.000 wisatawan akan nonton gerhana bulan di Planetarium Jakarta. Tonton videonya:
(asp/asp)











































