Baguna PDIP Bantu Tangani Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat

Baguna PDIP Bantu Tangani Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat

Ahmad Toriq - detikNews
Selasa, 30 Jan 2018 16:02 WIB
dr Louisa bersama warga Asmat. Foto: dok. Baguna PDIP
Papua - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP turut membantu Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat, Papua. Baguna PDIP sudah berada di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat.

Baguna PDIP menerjunkan tim kemanusiaan yang berangkat sejak Rabu 24 Januari lalu, dilepas oleh Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning. Diterjunkannya tim Baguna merupakan arahan langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sehingga tiap ada kejadian bencana baik alam maupun sosial Baguna harus turun dan membantu, dengan tidak membedakan suku, agama, warna kulit, bahkan partai politik. Sebagai sesama anak bangsa kita harus konsisten dalam membantu sesama saudara yang sedang terkena musibah atau bencana," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Selasa (30/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Baguna Pusat, Alvian Feoh mengatakan tim yang diterjunkan ke Asmat dipimpin Martama dan Dewi Kencana. Setibanya di Asmat pada tanggal 25 Januari lalu, mereka langsung berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Asmat, Elissa Kambuh.

Dalam pertemuan tersebut Elissa Kambu menyampaikan Kampung Basim, Distrik Fayit, belum tersentuh tim kesehatan. Sehingga Baguna diharapkan untuk melaksanakan kegiatan di kampung Basim. Kemudian, tim kemanusiaan Baguna berangkat menuju kampung Basim.

dr Louisa A Langi, tim medis yang dikirim Baguna menjelaskan pasien yang ditangani oleh timnya, untuk anak-anak menderita gizi buruk, ISPA, dan diare, sedangkan orang dewasanya kebanyakan kurang gizi.


Topografi kampung Basim hampir seluruhnya terdiri dari rawa-rawa, sehingga banyak sekali nyamuk. Akses kesehatan sulit karena jarak rumah penduduk dan rumah sakit sangat jauh.

"Puskesmas relatif dapat dijangkau, akan tetapi hampir semua puskesmas tidak mempunyai dokter. Kemudian di kampung Basim tidak ada sinyal sehingga sangat sulit dalam berkomunikasi," kata Louisa. (tor/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads