Rapat Bareng Panglima, Komisi I Singgung Penyanderaan WNI

Rapat Bareng Panglima, Komisi I Singgung Penyanderaan WNI

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 29 Jan 2018 20:25 WIB
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Komisi I DPR selesai menggelar rapat kerja secara tertutup dengan Menhan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Rapat sempat menyinggung soal penyanderaan WNI yang dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Sulu, Filipina.

"Banyak agenda yang saya kira ancaman, yang penyanderaan orang itu. Itu juga jadi perhatian," kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Sempat disebutkan ada lima WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf. Hingga saat ini dua WNI dinyatakan telah dipulangkan. Oleh karena itu, kata Abdul, pembebasan terhadap tiga orang lainnya masih menjadi pembahasan. Ia berharap hal itu dapat segera dituntaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibahas upaya untuk pembebasannya. Sekarang tersisa tiga orang. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah selesai," sebutnya.

Rapat tertutup siang tadi disebutkan juga sempat membahas persoalan di Papua. Soal anggaran juga dibahas dalam rapat hari ini. Komisi I meminta pemerintah meningkatkan anggaran untuk TNI tahun ini.

Diberitakan sebelumnya, dua WNI yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan, sudah bebas. Pihak Kementerian Luar Negeri RI berkoordinasi untuk pemulangan dua WNI tersebut ke Tanah Air.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kemlu Lalu M Iqbal mengatakan dua WNI tersebut bebas pada Jumat (19/1) pukul 19.30 waktu setempat. Kedua WNI tersebut, yakni La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi, merupakan nelayan asal Wakatobi.

Untuk diketahui, kedua nelayan WNI tersebut diculik oleh kelompok ASG dari dua kapal ikan yang berbeda pada 5 November 2016 di perairan Kertam, Sabah, Malaysia.

"Pada Jumat, 19 Januari 2018, sekitar pukul 19.30 waktu setempat, dua WNI telah bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/1). (gbr/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads