"Tadi ada ojol mau masuk ke dalam (wilayah Cimanggu Wates), tapi dilarang sama ojek pangkalan. Terus ribut-ribut gitu, adu mulut. Terus itu mungkin panggil teman-temannya, sampai akhirnya ramai gini," kata Jamhuri saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (29/1/2017).
![]() |
Pantauan detikcom, ratusan ojol mendatangi lokasi untuk memberi dukungan bagi rekannya. Di lokasi, mereka juga sempat terlibat adu mulut dengan pihak opang karena tidak terima rekannya mendapat intimidasi.
Sementara itu, di lokasi, terlihat tulisan berukuran besar yang berisi larangan beroperasi untuk ojek online di kawasan tersebut. Usut punya usut, larangan operasi bagi ojol di kawasan ini sudah berlaku sejak dulu. Keributan juga pernah terjadi sebelumnya di lokasi tersebut, hingga akhirnya ada larangan operasi bagi ojol di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beruntung, kedua pihak bisa saling menahan diri, sehingga tidak terjadi baku hantam. Puluhan anggota kepolisian dari Polresta Bogor dan Polsek Tanah Sareal langsung mengamankan lokasi dan memediasi kedua pihak.
"Ini terjadi hanya karena salah paham antara ojek pangkalan dengan ojek online. Tidak ada bentrokan ya. Jadi ada pihak ojek pangkalan yang tidak berkenan apabila ada ojek online mengantar makanan masuk ke dalam (wilayah Cimanggu Wates), tapi sudah dimediasikan. Alhamdulillah apabila (ke depan) ada ojek online masuk ke dalam wilayah untuk mengantar makanan itu diperbolehkan. Situasi kondusif," kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Muiz Efendi di lokasi. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini