Pemusnahan itu dilakukan di Instalasi karantina Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Semua benih tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar.
"Setelah dilakukan pengujian laboratorium, benih dinyatakan positif mengandung Broad Bean Wilt Virus (BBWV)," kata PLH Kepala BBKP Seokarno-Hatta, Eka Darnida Yanto, dalam keterangannya, Senin (29/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Eka mengatakan, virus tersebut dapat mengurangi produksi kedelai dan menyerang tanaman lainnya. Di antara tanaman yang dapat terkena virus antara lain tomat dan wortel.
"Bila benih Kedelai bervirus ini masuk ke Indonesia maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap kedelai lokal. BBWV yang menyerang kedelai dapat mengurangi produksi hingga 50-75 persen dari total luasan lahan tanam. Selain itu BBWV juga dapat menyerang 180 spesies tanaman lainnya dari 41 famili. Beberapa tanaman yang dapat terserang antara lain tomat, wortel dan kacang panjang," imbuhnya.
Selain benih kedelai itu, pihak karantina juga memusnahkan komoditas pertanian lainnya yang tidak punya kelengkapan dokumen. Di antaranya 93 kg kurma asal Mesir dan 5 ekor merpati asal Taiwan yang juga terserang virus.
"Lima ekor burung merpati tersebut dimusnahkan karena berasal dari area wabah Avian Influenza. Sesuai dengan Permentan nomor 44 tahun 2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan Produk Segar Unggas dari Republik Rakyat China ke dalam Republik Indonesia, Seluruh unggas dan produk unggas yang berasal dari daerah wabah wajib dimusnahkan," lanjutnya.
Dia menerangkan Avian Influenza (AI) adalah penyakit unggas dan burung yang dapat menyebabkan kematian pada hewan yang terserang. Karena itu unggas yang berasal dari daerah sumber virus wajib dimusnahkan.
"Sesuai dengan Permentan nomor 44 tahun 2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas atau Produk Segar Unggas dari Republik Rakyat China ke dalam Republik Indonesia, seluruh unggas dan produk unggas yang berasal dari daerah wabah wajib dimusnahkan," ujarnya. (abw/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini