KPU Verifikasi Partai Golkar

KPU Verifikasi Partai Golkar

Seysha Desnikia - detikNews
Senin, 29 Jan 2018 13:14 WIB
KPU (sisi kanan) bertemu dengan DPP Golkar. Foto: Seysha/detikcom
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi terhadap Partai Golkar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi terhadap Partai Golkar. Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya siap diverifikasi.

Rombongan KPU dan Bawaslu tiba di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (29/1/2018) pukul 11.50 WIB. Mereka langsung masuk ruangan sebelah aula Golkar dan disambut Ketum Golkar Airlangga Hartarto.


Verifikasi dimulai pukul 12.25 WIB. Verifikasi itu dipimpin oleh Ketua KPU Arief Budiman. Sementara itu, Ketua Bawaslu Abhan turut hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih dan selamat datang bapak-bapak komisioner dengan harapan dapat melaksanakan verfikasi dengan sebaik-baiknya," ujar Airlangga dalam sambutannya.


Airlangga menjelaskan tentang susunan kepengurusan hasil munaslub yang sudah diajukan ke Kemenkumham. Ia menjelaskan susunan tersebut sudah disahkan oleh Kemenkumham 25 Januari 2017.

"Verifikasi kita siapkan tim persyaratan yang diusulkan dan persyaratan secara administrasi dapat kami sampaikan keterwakilan gender perempuan 82 dari 261 atau 31 persen," papar Airlangga.

"Ini hari kedua KPU lakukan verifikasi faktual, ini perintah MK nomor 53 yang verifikasi faktual adalah 3 item. Pertama kepengurusan terdiri dari inti, ketum, sekjen dan bendahara umum. Item kedua keterwakilan 30 persen perempuan. Jadi nanti dicek sebagaimana yang disampaikan ketum tadi, jumlahnya melebihi 30 persen," ujar Arief Budiman.

"Ketiga domisili kantor. Ini dokumennya dicek apakah benar kantor ini benar digunakan oleh Partai Golkar dan digunakan sampai tahapan selesai," imbuhnya.


Arief berharap kerjasama KPU dan Golkar bisa berjalan dengan baik. Kerjasama KPU dan Golkar bisa berjalan sampai tahun politik selesai.

"Saya tentu berharap kerja sama KPU dengan Partai Golkar bukan hanya saat ini dengan hanya komisi II melalui Golkar, tapi setahun setengah ke depan sampai pelantikan Presiden nanti terjalin baik untuk menyukseskan pilkada dan pilpres, pileg ke depan," kata Arief. (tor/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads