Masjid ini diresmikan pada 12 Januari 1996, berlokasi di bekas Kampus Universitas Hasanuddin Baraya. Saat melintasi Jalan Mesjid Raya Makassar di Kecamatan Bontala, Makassar, Sulawesi Selatan, tiap pasang mata pasti tertuju pada Masjid Al Markaz. Bangunan megah dengan dominasi warna hijau ini adalah masjid kebanggaan orang Makassar.
Situs resmi pariwisata Indonesia yang dikutip detiktravel, menyebutkan, Masjid Al Markaz menjadi pusat pengembangan Islam terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Ada 3 lantai yang mencakup ruang ibadah, kantor sekretariat, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulsel. Ya, masjid ini punya banyak peran mulai dari keagamaan, pendidikan, sosial budaya, hingga ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah rapat dengan pejabat pemerintah pada 3 Maret 1994, Kota Makassar ditetapkan sebagai tempat pendirian pusat peradaban Islam karena merupakan titik sentral kawasan Indonesia bagian timur. Dalam waktu relatif singkat, sebuah masjid megah pun akhirnya berdiri dan diresmikan oleh M Jusuf sendiri sebagai pengagas.
Selaras dengan fungsinya, masjid ini punya bangunan indah dan megah. Ketiga lantai Masjid Al Markaz dilapisi batu granit. Arsitekturnya terpengaruh keindahan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Saat memasukinya, wisatawan bisa merasakan nuansa sejuk dan hijau.
Majid Al Markaz tidak memiliki kubah bawang seperti masjid pada umumnya. Kubah itu berbentuk kuncup segi empat, mirip dengan atap rumah suku Bugus dan Masjid Katangka yang merupakan masjid tertua di Makassar. Masjid ini mampu menampung 10.000 jamaah.
Koleksi Perpustakaan Makin Lengkap
Sesuai dengan fungsinya sebagai pusat peradaban Islam, masjid Al Markaz memiliki perpusatakaan mandiri. Ada lebih dari 4.000 buku yang tersedia di perpustakaan masjid ini.
Perpustakaan Masjid Al Markaz ini diresmikan oleh Wapres JK pada tahun 2008. Sampai saat ini perpustakaan masjid ini masih aktif menerima kunjungan dari pagi sampai sore.
![]() |
Dan koleksi perpustakaan Masjid Al Markaz ini semakin bertambah pada Jumat (26/1) lalu. Sinar Mas memberikan bantuan berupa 1.000 al-Quran.
Wakaf tersebut dilakukan melalui managing Director perusahaan Saleh Husin. "Wakaf Quran adalah komitmen kami mendukung upaya pemerintah memperluas ketersediaan Al Quran di masyarakat, sekaligus menyemarakkan hari jadi Masjid Al Markaz Al Islami ke-19 yang jatuh 12 Januari," kata Saleh Husin.
Penyerahan simbolik atas 1.000 mushaf Al Quran tersebut diserahkan secara simbolis kepada ketua pengurus masjid Basri Hasanudin yg disaksikan oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang menjabat selaku Ketua Yayasan Islamic Center Masjid Al Markaz Al Islami Jendral M Yusuf, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti, Kapolda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Pol Umar Septono, berikut para tokoh dan jemaah yang hadir jelang ibadah shalat Jumat dimulai. (fjp/jbr)