"Diperkirakan sekitar seminggu ke depan aktivitas gempa susulan akan berakhir. Masyarakat diimbau untuk tidak cemas dan khawatir. Gempa susulan lazim terjadi di setiap pascaterjadinya gempa besar," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Sabtu (27/1/2018).
Dari hasil catatan BMKG, hingga pagi ini aktivitas gempa susulan di selatan Banten sudah mencapai 58 kali. Gempa susulan terakhir terjadi pada Jumat (26/1) pukul 21.43.14 WIB dengan kekuatan M 2,5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono mengatakan frekuensi gempa susulan sudah menurun drastis. Ia menambahkan gempa susulan wajar terjadi untuk mengurangi akumulasi energi yang tersisa di pusat gempa agar kembali normal.
"Masyarakat diimbau tidak mudah panik, kita harus bersabar menunggu proses gempa susulan berakhir. Gempa susulan memiliki karakteristik kekuatannya kecil dan tidak membahayakan," pesannya.
Ia pun mengingatkan masyarakat tak mudah percaya terhadap isu ramalan gempa. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada alat untuk memprediksi terjadinya gempa secara akurat.
"Selain itu, kepada masyarakat diimbau jangan mudah percaya isu ramalan gempa, karena hingga saat ini di negara mana pun belum ada yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa akan terjadi," pesan Daryono. (ams/hri)