"Menurut logika saya, angkot ini justru biaya operasionalnya menurun karena kalau (angkot) M08 biasanya mutar di sini di Jati Bunder, mungkin dia bisa menghabiskan waktu sampai 45 menit baru tiba di sini. Sekarang tidak," kata Mangara kepada wartawan setelah meninjau lokasi penataan Tanah Abang, Jumat (26/1/2018).
Rute perjalanan angkot, menurut Mangara, justru terpangkas karena Pemprov menyediakan shuttle bus Tanah Abang Explorer. "Jadi sebenarnya menurut logika saya lebih efisien," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal protes ini, Pemprov DKI menawari para sopir mengikuti program OK Otrip. Tawaran ini direspons positif tapi masih dinegosiasikan soal hitungan per kilometer karena program ini terkait dengan TransJakarta.
"Satu armada ada 2 sopir, gajinya (masing-masing) Rp 3,6 juta plus BPJS dan bekerja hanya 8 jam. Kan 1 mobil 2 jam (shift), 05.00-13.00 WIB dan 13.00-22.00 WIB," ujar Kadishub DKI Andri Yansyah di lokasi yang sama. (fdn/fdn)