"BMKG memantau sudah ada 53 kali gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (26/1/2018).
Sutopo mengatakan gempa susulan adalah peristiwa alamiah. Setelah gempa besar diikuti gempa-gempa susulan dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu orang meninggal dunia akibat gempa yaitu Nana Karyana (40) karena serangan jantung, di mana saat gempa sedang memperbaiki atap genteng rumah. Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia," ujarnya.
Selain itu, 11 orang luka-luka dengan rincian 7 orang luka berat dan 4 luka ringan. 2.760 Unit rumah rusak dengan rincian 291 rusak berat, 575 rusak sedang, dan 1.894 rusak ringan.
"Kabupaten Sukabumi (1.525 rumah) dan Kabupaten Lebak (1.118 rumah) adalah daerah yang paling banyak terdapat kerusakan bangunan rumah karena posisinya berdekatan dengan pusat gempa," ujarnya.
Selain itu, juga terdapat kerusakan bangunan lainnya seperti 7 unit fasilitas peribadatan, 2 fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor/gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum. Sutopo menambahkan pendataan masih terus dilakukan.
"Data masih terus dilakukan verifikasi oleh BPBD hingga data by name by address. Diperkirakan jumlah kerusakan rumah bertambah. Kerugian dan kerusakan diperkirakan ratusan miliar rupiah," ujarnya. (idh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini