38 Becak Ditempel Stiker, Lurah Pekojan: Di Sini Stok Lama Semua

38 Becak Ditempel Stiker, Lurah Pekojan: Di Sini Stok Lama Semua

Samsdhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 26 Jan 2018 15:41 WIB
38 Becak Ditempel Stiker,  Lurah Pekojan: Di Sini Stok Lama Semua
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Lurah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Tri Prasetyo Utomo mengklaim tidak ada tukang becak pendatang baru di kolong flyover Bandengan Utara III. Becak yang sudah lama beroperasi di Pekojan diberi stiker sebagai penanda.

"Ada 38 becak, ada dari Indramayu, Cirebon. Nah ini stok lama semua di sini," kata Tri Prasetyo kepada wartawan, Jumat (26/1/2018).

Ada 38 becak yang sudah terdata di Pekojan. Ke-38 becak itu sudah ditempel stiker sebagai penanda. Stiker yang ditempel bertuliskan 'Angkutan Orang di Kawasan Tertentu' dengan logo Pemprov DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"38 tukang becak di sini sudah terdata valid. Sampai saat ini belum ada tambahan lagi," ujarnya.

38 Becak Ditempel Stiker,  Lurah Pekojan: Di Sini Stok Lama SemuaFoto: Lamhot Aritonang


Sebagian besar tukang becak tersebut menurut Tri Prasetyo ber-KTP luar Jakarta. Rencananya pihak kelurahan akan meminta mereka membuat KTP DKI karena sudah lama tinggal dan bekerja sebagai tukang becak.

"Kalau KTP pendatang sudah kita coba data. Kita upayakan punya KTP Jakarta," sambungnya.

Salah satu tukang becak bernama Darno (72) mengaku sudah lama menjadikan becak sebagai mata pencaharian. Uang dari menarik becak boleh dibilang pas-pasan. Rata-rata per harinya uang yang didapat kisaran puluhan ribu.

"Paling besar banget dapat Rp 70 ribu. Itu di luar makan saya," ujar Darno saat ditemui.

Tukang becak yang mangkal di Pekojan menuru Darno kebanyakan tinggal mengontrak di Bandengan. Menjadi tukang becak pun menurutnya punya 'tantangan' yakni penertiban.

"Dulu kan becak digaruk-garukin (ditertibkan) pas zaman Ahok. Ali Sadikin kan (juga) digaruk begitu," ujar Darno. (fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads