Komandan KRI Teluk Bintuni Mayor Laut Suroto membenarkan kejadian tersebut, di mana saat itu kapal tengah mengangkut 568 personel marinir yang akan melakukan latihan Pendaratan Khusus (Ratsus) Pasmar di Perairan Selat Berhala. Di tengah perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Balai Karimun, KRI mendapat kontak dari Nahkoda Tug Boat Dabo 105 terkait adanya orang tak dikenal yang menaiki kapalnya.
"Nakhoda TB.Dabo 105 melaporkan ke KRI Teluk Bintuni 520 bahwa ada dua orang tidak dikenal naik ke Tug Boat dengan menggunakan perahu. Indikasi awal dari nakhoda kedua orang tersebut akan melaksanakan perompakan, selain itu menurut keterangan kapten kapal mereka membawa senjata tajam, alat komunikasi dan speed boat, tapi dibuang ke laut sementara untuk speed boat digunakan melarikan diri," kata Suroto, berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta yang diterima detikcom, Kamis (25/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berdasarkan keterangan tersebut, KRI Teluk Bintuni melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan di tugboat Dabo 105. Dengan menurunkan landing craft, vehicle, personnel (LCVP) tim memeriksa kapal tersebut.
"Pada proses pemeriksaan didapati seluruh ABK tugboat Dabo 105 terkunci di dalam anjungan. Kemudian satu tim dengan sigap melakukan kontak fisik dan melumpuhkan dua orang terduga perompak," jelasnya.
Dari pemeriksaan di tugboat Dabo 105, tidak ada kerugian yang ditimbulkan baik materiil, dokumen, ataupun personel yang ada di dalam kapal. Kedua orang itu kemudian dibawa ke Pangkalan TNI AL di Tanjung Balai Karimun untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kedua orang terduga perompak tersebut tidak mempunyai identitas diri. Setelah pemeriksaan lanjutan tidak ada kerugian personel maupun material dan dokumen kapal TB Dabo 105 dan Tongkang Marine Power 2717 yang tengah berlayar dari Jambi menuju Pontianak," terang Suroto. (adf/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini