Furkan meninggal pada Rabu (25/1/2018) pagi. Dia meninggal saat menunaikan salat subuh.
Meninggalnya Furkan menjadi perbincangan di media sosial, selain tentunya ucapan doa dan belasungkawa. Hal tersebut tak lain karena waktu meninggalnya, juga berkaitan dengan sosok Furkan yang selama ini dikenal piawai dalam melantunkan ayat suci Alquran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Furkan menjadi polisi sejak 2008. Sebelum menjadi ajudan Kapolda, dia tergabung dalam unit pasukan PBB, FPU.
Jules mengatakan Furkan merupakan guru mengaji bagi polisi-polisi lain. "Dia sering mengajar ngaji polisi-polisi rekan-rekan Brimobnya di Sat Brimob Polda NTT. Dia sering memberikan tausiah," kata Jules.
Belum diketahui apa penyebab meninggalnya Furkan. Jules memastikan Furkan merupakan sosok polisi yang selama ini tidak pernah macam-macam.
"Hidupnya teratur," kata Jules.
Hal senada disampaikan Kasat Brimob Polda NTT Kombes Yopi. Si perwira menengah ini menyebut Furkan merupakan polisi teladan. Karena itu, ia disorongkan jadi ajudan.
"Dia ngajinya pintar, suaranya bagus. Dia anggota yang bisa jadi contoh, makanya kemarin dia kami ajukan jadi ajudan. Karena kami anggap dia bisa jadi contoh," kata Yopi. (fjp/aud)