"Saya kenal pak Daoed Joesoef mungkin 10 tahun yang lalu ya, artinya secara pribadi dan saya melihat beliau manusia multidimensi, seorang pemikir,seorang seniman budayawan visioner dan penulis yang prolific yang aktif," ujar Fadli di kediaman Daoed Joesoef, Jalan Bangka VII, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Fadli menceritakan jasa Daoed Joesoef dalam memperjuangkan Candi Borobudur untuk direnovasi oleh Unesco. Sampai akhirnya almarhum diangkat menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Daoed Joesoef juga menampilkan sketsa tentang Borobudur yang diterbitkan pada saat itu secara terbatas dan akhirnya ada biaya untuk candi Borobudur dan akhirnya beliau diangkat menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan di masa itu," imbuhnya.
Fadli sempat mendapatkan kenang-kenangan dari Daoed Joesoef yaitu mesin ketik dan kacamata. Saat ini kenang-kenangan tersebut ia simpan di perpustakaannya.
"Sempat dapat kenang-kenangan mesin tik beliau yang selalu dipakai untuk mengetik dan kacamatanya karena saya koleksi kacamata jadi itu di perpustakaan saya sekarang," papar Fadli.
"Sudah 5-6 tahun yang lalu, saya kebetulan pengoleksi mesin ketik Pak Harmoko, Pak Taufik Ismail dan saya juga koleksi mesin tik para penulis yang sudah tidak terpakai," sambungnya.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini