"Intinya adalah bagaimana merebut kepercayaan publik. Jadi konsep Promoter ini kuncinya adalah pada kata akhir, yaitu di profesionalisme, modernisasi, dan terpercaya," kata Tito dalam Rapim Polri 2018 hari ke-2 di auditorium STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
"Bagaimana untuk merebut kepercayaan publik melalui dua langkah utama, yaitu meningkatkan profesionalisme kita, sekaligus melakukan modernisasi karena sekarang dunia adalah dunia IT, dunia 'zaman now'," sambung Tito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya (program Promoter) pada tiga poin saja. Poin pertama, fokus pada peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja ini yang harus kita lakukan adalah memperbaiki layanan publik. Publik bisa mendapatkan akses melapor, polisi bisa datang cepat, dan kalau bisa berbasis IT," terang dia.
"Masyarakat yang lapor tidak harus ke kantor polisi, tapi kemudian bisa menggunakan gadget, aplikasi, dan lain-lain," imbuh dia.
Selain pelayanan publik, lanjut Tito, sisi penegakan hukum juga harus profesional. Dalam hal ini polisi reserse menjadi fokus Polri dalam hal peningkatan profesionalitas di bidang penegakan hukum.
"Kemudian penegakan hukum yang profesional, terutama yang harus dibenahi adalah di bidang reserse," ujar dia. (aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini