Daoed Joesoef, Mendikbud yang Bersihkan Kampus dari Kegiatan Politik

Daoed Joesoef, Mendikbud yang Bersihkan Kampus dari Kegiatan Politik

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 24 Jan 2018 09:28 WIB
Foto: Kediaman Daoed Joesoef (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden RI ke-2 Soeharto, Daoed Joesoef, tutup usia. Saat menjabat sebagai Mendikbud, Daoed dikenal dengan kebijakannya yang membersihkan kampus dari kegiatan berpolitik.

Kebijakan Daoed itu diperkenalkan dengan nama Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) atau Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK). Kegiatan ini dimaksudkan untuk membersihkan kampus dari kegiatan berpolitik.

[Gambas:Video 20detik]


Dilansir dari Wikipedia, Daoed memandang kegiatan politik hanya boleh dilakukan di luar kampus. Untuk itu tugas utama mashasiswa adalah belajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan Daoed itu membuatnya menghapus Dewan Mahasiswa (Dema) di universitas di seluruh Indonesia. Penutupan Dema membuat kegiatan politik mahasiswa menjadi tak berjalan.

Daoed juga merupakan tokoh yang ikut mendirikan CSIS (Centre for Strategic and International Studies), sebuah ruang pemikir yang banyak dimanfaatkan sumbangannya oleh pemerintahan Orde Baru.


Selain itu, pria kelahiran Medan, 8 Agustus 1926 silam itu juga terkenal dengan keputusannya yang melarang sekolah libur pada bulan suci Ramadan. Daoed menjabat sebagai Mendikbud pada Kabinet Pembangunan III dari tahun 1978 hingga 1983.

Pria yang gemar melukis ini menikah dengan Sri Sulastri dan dikaruniahi anak bernama anak Sri Sulaksmi Damayanti. Gelar sarjana ekonomi didapatkannya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Daoed pun meneruskan studinya ke Sorbonne, Perancis dan meraih dua gelar doktor pada bidang Ilmu Keuangan Internasional dan Hubungan Internasional di tahun 1967, serta Ilmu Ekonomi tahun 1973. (nvl/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads