Drama Penyanderaan Sekolah Kamboja Berakhir, 1 Anak Tewas

Jakarta - Setelah berlangsung sekitar enam jam, drama penyanderaan di sebuah sekolah internasional di Kamboja, harus berakhir tragis. Seorang anak tewas dalam operasi penyelamatan yang melibatkan pasukan keamanan Kamboja. Bocah malang tersebut adalah anak laki-laki berusia tiga tahun. Kewarganegaraannya masih simpang siur. Kepolisian Kamboja menyatakan bahwa siswa yang tewas itu berasal dari Prancis. Namun menurut pejabat pemerintah Kamboja, korban tewas tersebut berkewarganegaraan Kanada. Demikian seperti diberitakan kantor berita Associated Press, Kamis (16/6/2005).Para pria bertopeng yang menyandera puluhan siswa itu kini telah diamankan kepolisian. Krisis penyanderaan pada Kamis (16/6/2005) pagi itu berakhir setelah pasukan keamanan bergerak masuk ke lokasi. Sebelumnya, polisi sempat bernegosiasi dengan penyandera. Namun hal itu tak membuahkan hasil.Seorang ekspatriat menuturkan, sekelompok orang yang mengenakan kaos oblong dan membawa senjata, memasuki kompleks sekolah pada sekitar pukul 14.15 waktu setempat. Mereka tak lain adalah para perwira polisi yang menyamar.Saat itulah terdengar suara tembakan. "Awalnya ada dua tembakan dan kemudian serentetan tembakan, bisa saya bilang bahwa itu (suara tembakan) berlangsung satu atau dua menit," ujar warga asing tersebut.Kepolisian setempat membenarkan bahwa personelnya diperintahkan bergerak masuk ke dalam kompleks sekolah. Ia juga membenarkan telah terjadi kontak senjata.Sebelumnya dilaporkan bahwa sekitar 70 siswa Sekolah Internasional Siem Reap, di Kamboja, dekat kuil terkenal Angkor Wat, ditawan enam pria bersenjata. Penyandera bertopeng itu meminta sejumlah uang, mobil dan senjata. (ita/)