Ular Mungil dan Kaos Terbang Saat Jokowi Sambangi Banyuasin

Ular Mungil dan Kaos Terbang Saat Jokowi Sambangi Banyuasin

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 22 Jan 2018 18:13 WIB
Jokowi di Banyuasin (Danu/detikcom)
Banyuasin - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau program padat karya tunai di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Para pekerja sedang memperbaiki saluran irigasi di sekitar sawah.

Jokowi, yang berkemeja putih, tiba di lokasi, Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (22/1/2018), sekitar pukul 15.15 WIB. Lokasinya ada di area persawahan, dekat dengan sungai, dan di sampingnya ada percabangan irigasi.

Ratusan orang, tua dan muda, berkerumun mencoba melihat Jokowi, yang ditemani Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Sosial Idrus Marham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat di sekitar sungai dan saluran irigasi, warga, pria dan wanita, membabat ilalang dengan parang panjang. Puluhan pria dewasa berenang di sungai dan irigasi berlumpur, membersihkan dari segala sumbatan, baik rumput maupun sampah.

Jokowi lantas berjalan meninjau kegiatan padat karya ini. Dia melambaikan tangan di atas jembatan.

"Saking pundi?" sapa Jokowi kepada mereka yang sedang bekerja dan bercakap-cakap menggunakan bahasa Jawa.

Ada yang menjawab bahwa mereka memang berasal dari Jawa, ada pula yang belakangan menyatakan diri dari Medan. Jokowi berjalan terus sampai di samping irigasi dekat cakruk.

Di sini Jokowi berdialog dengan pekerja yang berkubang di irigasi. "Sehari dibayar berapa?"

"Rp 90 ribu," jawab salah seorang pekerja.

Jokowi menilai gaji harian sebesar itu tinggi. Dia juga bertanya soal jangka waktu pekerjaan mereka, yakni 50 hari.

Ular Mungil dan Kaos Terbang saat Jokowi Sambangi BanyuasinJokowi di Banyuasin (Danu/detikcom)



Ular Mungil

Melihat kerja berkubang di lumpur dan semak seperti ini, Jokowi melontarkan pertanyaan.

"Ini nggak ada ularnya?" tanya Jokowi.

Sekitar enam pria pekerja di sini tak terlalu kompak menjawab. Ada yang menjawab bahwa di sini terdapat 'ulat banyu' yang tidak berbisa, tapi yang lain menyatakan di sini tidak ada ularnya.

"Paling ularnya yang kerja aja," celetuk pekerja yang sudah berumur paruh baya dan bercaping sambil berkubang dan memegang arit. Orang-orang tertawa mendengar celetukannya. Jokowi tersenyum saja.

"Matur nuwun, Pak. Pun, diteruske (Terima kasih, Pak. Silakan, dilanjutkan)," kata Jokowi sambil melangkah ke titik selanjutnya.

Di sisi lain, para pekerja masih membabati ilalang menggunakan parang. Di sore yang masih cukup terik ini, seorang ibu-ibu yang juga pekerja melihat ular merayap di rerumputan.

"Ulo, ulo!" kata ibu-ibu itu.

Dua pekerja pria di depannya tampak mengusir ular itu. Wujudnya kecil, berwarna cokelat dengan garis memanjang. Meski para pekerja memegang parang dan garu, mereka tak memilih menghajar ular itu.

Tak lama si ular terlihat merayap menembus bawah jembatan dan berenang ke sungai, sampai ke tepian tempat ratusan warga berkerumun melihat Jokowi. Ular itu kemudian tak tampak lagi di bawah rerumputan. Anak perempuan yang berdiri di atasnya tampak tenang saja.

Ular Mungil dan Kaos Terbang saat Jokowi Sambangi BanyuasinJokowi di Banyuasin (Danu/detikcom)


Ular Mungil dan Kaos Terbang saat Jokowi Sambangi BanyuasinFoto: Jokowi di Banyuasin (Danu-detikcom)



Warga Rela Berenang demi Bersalaman dengan Jokowi

Di tepian sungai selebar tujuh meter, Jokowi tampak meninjau para pekerja yang masih sibuk membersihkan saluran air. Ada pekerja yang berenang mendekati Jokowi dan bersalaman.

Kemudian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyiapkan buku-buku tulis dan bungkusan berisi kaos. Ini adalah hadiah khas Jokowi. Maka dilemparlah buku-buku dan kaos itu dari sisi Jokowi ke seberang sungai.

Pelempar buku adalah anggota Paspampres. Jokowi, yang bertopi hitam, pun menyaksikan antusiasme warga menyambut buku-buku terbang itu.

Warga loncat di atas tanah becek, mencoba menggapai hadiah Jokowi. Ada juga yang hampir tercebur sungai setelah ada anak kecil berusia tujuh tahun sudah tercebur lebih dulu. Tapi situasi terlihat aman-aman saja.

Para pekerja harian ini bekerja di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum setempat dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGA). Luas area yang mereka kerjakan adalah 256 ha, dengan estimasi pelaksanaan 50 hari, dan dikerjakan 250 orang per hari.

Ular Mungil dan Kaos Terbang saat Jokowi Sambangi BanyuasinJokowi di Banyuasin (Danu/detikcom)
Halaman 2 dari 3
(dnu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads