Jokowi, yang berkemeja putih, tiba di lokasi, Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (22/1/2018), sekitar pukul 15.15 WIB. Lokasinya ada di area persawahan, dekat dengan sungai, dan di sampingnya ada percabangan irigasi.
Ratusan orang, tua dan muda, berkerumun mencoba melihat Jokowi, yang ditemani Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Sosial Idrus Marham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi lantas berjalan meninjau kegiatan padat karya ini. Dia melambaikan tangan di atas jembatan.
"Saking pundi?" sapa Jokowi kepada mereka yang sedang bekerja dan bercakap-cakap menggunakan bahasa Jawa.
Ada yang menjawab bahwa mereka memang berasal dari Jawa, ada pula yang belakangan menyatakan diri dari Medan. Jokowi berjalan terus sampai di samping irigasi dekat cakruk.
Di sini Jokowi berdialog dengan pekerja yang berkubang di irigasi. "Sehari dibayar berapa?"
"Rp 90 ribu," jawab salah seorang pekerja.
Jokowi menilai gaji harian sebesar itu tinggi. Dia juga bertanya soal jangka waktu pekerjaan mereka, yakni 50 hari.
![]() |
Ular Mungil
Melihat kerja berkubang di lumpur dan semak seperti ini, Jokowi melontarkan pertanyaan.
"Ini nggak ada ularnya?" tanya Jokowi.
Sekitar enam pria pekerja di sini tak terlalu kompak menjawab. Ada yang menjawab bahwa di sini terdapat 'ulat banyu' yang tidak berbisa, tapi yang lain menyatakan di sini tidak ada ularnya.
"Paling ularnya yang kerja aja," celetuk pekerja yang sudah berumur paruh baya dan bercaping sambil berkubang dan memegang arit. Orang-orang tertawa mendengar celetukannya. Jokowi tersenyum saja.
"Matur nuwun, Pak. Pun, diteruske (Terima kasih, Pak. Silakan, dilanjutkan)," kata Jokowi sambil melangkah ke titik selanjutnya.
Di sisi lain, para pekerja masih membabati ilalang menggunakan parang. Di sore yang masih cukup terik ini, seorang ibu-ibu yang juga pekerja melihat ular merayap di rerumputan.
"Ulo, ulo!" kata ibu-ibu itu.
Dua pekerja pria di depannya tampak mengusir ular itu. Wujudnya kecil, berwarna cokelat dengan garis memanjang. Meski para pekerja memegang parang dan garu, mereka tak memilih menghajar ular itu.
Tak lama si ular terlihat merayap menembus bawah jembatan dan berenang ke sungai, sampai ke tepian tempat ratusan warga berkerumun melihat Jokowi. Ular itu kemudian tak tampak lagi di bawah rerumputan. Anak perempuan yang berdiri di atasnya tampak tenang saja.
![]() |
![]() |
Warga Rela Berenang demi Bersalaman dengan Jokowi
Di tepian sungai selebar tujuh meter, Jokowi tampak meninjau para pekerja yang masih sibuk membersihkan saluran air. Ada pekerja yang berenang mendekati Jokowi dan bersalaman.
Kemudian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyiapkan buku-buku tulis dan bungkusan berisi kaos. Ini adalah hadiah khas Jokowi. Maka dilemparlah buku-buku dan kaos itu dari sisi Jokowi ke seberang sungai.
Pelempar buku adalah anggota Paspampres. Jokowi, yang bertopi hitam, pun menyaksikan antusiasme warga menyambut buku-buku terbang itu.
Warga loncat di atas tanah becek, mencoba menggapai hadiah Jokowi. Ada juga yang hampir tercebur sungai setelah ada anak kecil berusia tujuh tahun sudah tercebur lebih dulu. Tapi situasi terlihat aman-aman saja.
Para pekerja harian ini bekerja di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum setempat dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGA). Luas area yang mereka kerjakan adalah 256 ha, dengan estimasi pelaksanaan 50 hari, dan dikerjakan 250 orang per hari.
![]() |
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini