"Saya tidak tahu (intervensi). Tapi yang jelas, Pak Luhut komandan saya waktu di Kopassus. Tahun 1983 saya direkrut, Pak Luhut jadi Den-81 Kopassus. Apakah beliau (Luhut) ada intervensi, saya tidak tahu," ujar Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018). Lodewijk menjawab ini saat dimintai konfirmasi soal isu adanya tekanan dari Luhut kepada Airlangga agar Lodewijk menjadi Sekjen Golkar.
Lodewijk mengaku mendapat pesan dari Luhut terkait posisi barunya di Golkar. Pihak lain juga diakuinya menyampaikan pesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Airlangga Umumkan Pengurus Baru Golkar |
Lodewijk belum lama bergabung dengan Golkar. Menurutnya, penunjukan dirinya sebagai sekjen adalah diskresi Airlangga Hartarto sebagai ketum.
"Ada klausul yang menyatakan untuk anggota DPD itu ada hak diskresi ketum, itulah yang digunakan beliau untuk menunjuk. Walaupun AD/ART 5 tahun, tapi itu ada hak beliau sebagai ketum Golkar," papar Lodewijk. (dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini