"Itu kalau di kementerian namanya menteri cyber lah," ujar Nurdin di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).
Tugas dari Bidang Pratama menurutnya adalah untuk melakukan koordinasi-koordinasi terhadap program-program Golkar. Nurdin menyebut, dia sengaja meminta untuk tidak lagi menjabat sebagai ketua harian karena tengah fokus ikut dalam Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu mengkoordinasikan nanti semua pelaksanaan-pelaksanaan daripada program karena saya secara pribadi harus konsentrasi betul di Sulsel," ucap bakal cagub Sulsel itu.
"Maka saya juga meminta tidak ada jabatan ketua harian karena waktu juga, dan memang struktur yang dimiliki ketum adalah struktur yang antisipasi terhadap pesta politik, pilkada dan pilpres," sambung Nurdin.
Menurut dia, struktur ramping yang dibuat Airlangga di DPP Golkar adalah untuk kemenangan di tahun-tahun politik mendatang. Struktur kepengurusan ini menjadi sisa periode 2014-2019. Pada periode, sudah ada 3 ketum berganti. Pertama adalah Aburizal Bakrie (Ical), Setya Novanto, dan kini Airlangga Hartarto.
"Jadi semua struktur ini arahnya pada pemenangan," tukas Nurdin.
Dari susunan struktur pengurus Golkar 2018-2019, Nurdin memiliki dua wakil. Keduanya adalah Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Bambang Soesatyo. (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini