Bajaj menjadi salah satu angkutan yang merasakan naiknya pendapatan. Puluhan sopir Bajaj ngetem di depan pintu stasiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas, Bajaj, Mas. Angkot mogok, nggak ada angkot," kata sopir Bajaj, Husen, kepada detikcom di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Biasanya, Husen paling banyak mengantar empat penumpang sampai siang. "Alhamdulillah sekarang lima lebih. Penumpang pada tanya, kok angkot nggak ada," katanya.
Salah satu penumpang angkot yang memilih Bajaj adalah Situmorang. Dia merasa kecewa karena harus membayar angkutan lebih mahal.
"Biasanya saya ke Roxy kan cuma Rp 3.000. Ini naik Bajaj bisa sampai Rp 15.000," kata Situmorang.
Selain Bajaj, penumpang lainnya, Lela, pun memilih menggunakan ojol. Lela berharap angkot segera beroperasi normal kembali.
"Angkot kan angkutan yang paling murah. Ya semoga cepat selesai masalahnya. Supaya nggak mohon lagi," kata Lela. (aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini